Rabu, 28 Januari 2009

Prestasi Siswa Tahun Pelajaran 2007/2008


1. Juara III Lomba Penulisan Essay Tingkat Nasional, Nopember 2007
2. Juara I Lomba Sholawat Tradisional Tingkat Propinsi Jawa Timur, Agustus 2007
3. Juara III Karya Tulis Ilmiah Remaja Tingkat Gerbangkertosusila, Juni 2007
4. Juara I Festival Seni Budaya Tingkat Eks Karesidenan Bojonegoro, September 2007
5. Juara II Festival Rebana Tingkat Eks-Karesidenan Bojonegoro, Oktober 2007
6. Juara III Lomba Kaligrafi Se Eks-Karesidenan Bojonegoro dan Gresik, Nopember 2007
7. Juara I Festival AL Banjari Tingkat Kabupaten Lamongan, Juli 2007
8. Juara I Qosidah Modern Putra Tingkat Kabupaten Lamongan, 2007
9. Juara I Qosidah Modern Putri Tingkat Kabupaten Lamongan, 2007
10.Juara II Musabaqah Syarhil Kutub Tingkat Kabupaten Lamongan, 2007
11.Juara II Lomba Puisi Tingkat Kabupaten Lamongan, 2007

Selasa, 27 Januari 2009

Manajemen Konflik

A. PENDAHULUAN
Konflik adalah sesuatu yang selalu ada dan tak dapat dihindarkan dalam kehidupan kita, termasuk dalam kehidupan organisasi. Konflik juga dapat diartikan kondisi yang dipersepsikan ada di antara dua pihak atau lebih merasakan adanya ketidaksesuaian tujuan atau peluang untuk mencampuri usaha pencapaian tujuan pihak lain. (Albanese, 1981)
Pada dasarnya konflik adalah proses yang dinamis dan keberadaannya lebih banyak menyangkut persepsi dari orang atau pihak yang mengalami dan merasakannya. Jadi jika suatu keadaan tidak dirasakan sebagai konflik, maka pada dasarnya konflik itu dapat dikatakan tidak ada.
B. JENIS KONFLIK
1. Konflik intra individu, yaitu konflik yang dihadapi atau dialami oleh individu dengan dirinya karena adanya tekanan peran dan ekspektasi di luar yang berbeda dengan keinginan atau harapannya.
2. Konflik antar individu, yaitu konflik yang terjadi antara individu yang berada dalam satu kelompok ataupun antara individu yang berada di kelompok yang berbeda.
3. Konflik antar kelompok, yaitu konflik yang bersifat kolektif antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.
4. Konflik organisasi, yaitu konflik yang terjadi antara unit-unti organisasi yang dapat bersifat struktural dan fungsional.
C. SEBAB-SEBAB KONFLIK
1. Saling bergantungan (interdependence)
• ketergantungan yang dikelompokkan
• ketergantungan yang berurutan
• ketergantungan timbal balik
2. Perbedaan tujuan
3. Perbedaan persepsi
D. AKIBAT-AKIBAT KONFLIK
Secara spesifik, konflik memiliki efek fungsional dan efek disfungsional. Konflik fungsional yaitu konflik yang berdampak positif dan menguntungkan bagi efektivitas organisasi. Sedangkan konflik disfungsional adalah konflik yang berdampak destruktif dan merusak efektivitas organisasi. Jadi, di sinilah pentingnya para manajer, pemimpin organisasi, yaitu pandai mengidentifikasi konflik dan menetapkan langkah yang tepat, apakah memelihara konflik atau menghilangkannya.
E. PROSES KONFLIK
Di dalam konflik terdapat urutan waktu dan serangkaian peristiwa. Salah satu cara untuk memahami konflik sebagai suatu proses adalah dengan memakai model yang diajukan oleh Pondy (1967), yaitu Conflict Episode atau episode konflik. Di dalam model tersebut ditunjukkan adanya serangkaian tahap sebagai berikut :
1. Latent Conflict, yaitu tahap munculnya faktor-faktor penyebab terjadinya konflik di dalam organisasi.
2. Perceived Conflict, yaitu tahap di mana salah satu pihak memandang bahwa pihak lain seperti akan menghambat atau mengancam pencapaian tujuannya.
3. Felt Conflict, yaitu tahap di mana konflik tidak hanya sekedar dipandang atau dianggap ada, tetapi sudah benar-benar dirasakan dan dikenali keberadaannya.
4. Manifest Conflict, yaitu tahap di mana prilaku tertentu sudah mulai ditunjukkan sebagai pertanda adanya konflik, misalnya sabotase, agresi terbuka, konfrontasi, rendahnya kinerja, dan sebagainya.
5. Conflict Resolution, yaitu tahap di mana konflik yang ada diselesaikan dengan berbagai macam cara dan pendekatan, mulai dari menghindari terjadinya sampai pada menghadapi konflik itu dalam usaha mencari jalan keluar, sehingga pihak-pihak yang terlibat mencapai tujuannya.
6. Conflict Aftermath, yaitu tahap ini mewakili kondisi yang dihasilkan oleh proses sebelumnya (penyelesaian konflik).
F. MACAM-MACAM STRATEGI MANAJEMEN KONFLIK
1. Kompetisi sering juga disebut dengan strategi “kalah menang”, yaitu penyelesaian konflik dengan cara menggunakan kekuatan atau kekuasaan.
2. Kolaborasi sering juga disebut sebagai strategi “menang-menang” di mana pihak-pihak yang terlibat mencari cara penyelesaian konflik yang sama-sama menguntungkan kedua pihak.
3. Penghindaran, yaitu strategi untuk menjauhi sumber konflik dengan mengalihkan persoalan sehingga konflik sendiri tidak sampai terjadi atau muncul.
4. Akomodasi adalah strategi yang menempatkan kepentingan lawan di atas kepentingan diri sendiri, strategi ini disebut juga dengan “sikap mengalah”.
5. Kompromi, sering disebut dengan strategi “kalah-kalah”, di mana pihak-pihak yang terlibat dalam konflik sama-sama mengorbankan sebagian dari sasarannya dan mendapatkan hasil yang tidak maksimal.
G. PENERAPAN STRATEGI PENANGANAN KONFLIK
Perlu disadari, bahwa tak ada satu pun atau pendekatan penanganan konflik di atas yang cocok untuk semua situasi dan kondisi. Sebab pada situasi konflik tertentu suatu strategi boleh jadi lebih tepat digunakan daripada strategi yang lain, atau satu pendekatan tertentu lebih cocok untuk suatu situasi yang tertentu pula.

Senin, 26 Januari 2009

Kegiatan Ekstrakurikuler


Madrasah Aliyah NU Mazro'atul Ulum Paciran menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler bermacam-macam, mulai dari kegiatan fisik melalui kegiatan olahraga sampai kegiatan kursus.
Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi:
1. Muhadloroh
2. Dzibaiyah dan Tahlil
3. Olahraga
a. Bola Voli
b. Basket Bal
c. Sepak Takrow
d. Senam Kesegaran Jasmani
e. Futsal
f. Pencak Silat

4. Kursus Bahasa Inggris
5. Kursus Bahasa Arab
6. Kursus Mata Pelajaran
a. Matematika
b. Kimia
c. Fisika
d. Geografi
7. Bakti Sosial
8. Teater
9. Sholawat Al Banjari
10.Peringatan hari-hari besar Islam dan Nasional